play and learn

play and learn

Minggu, 15 Mei 2011

Sigmud Freud "Psikoanalisis" Dinamika Kepribadian

TEORI KEPRIBADIAN
PSIKOANALISIS
SIGMUND FREUD
"Dinamika Kepribadian"

- Instink
Instink adalah sumber perangsangan somatis yang dibawa sejak lahir. Keinginan adalah perangsangan psikologis. Kebutuhan adalah perangsangan jasmani. Instink memiliki 4 macam sifat, yaitu:
o Sumber : kondisi jasmaniah/ kebutuhan, bersifat tetap.
o Tujuan : menghilangkan rangsangan kejasmanian, bersifat tetap.
o Obyek : aktivitas-aktivitas yang menjadi perantara keinginan dan terpenuhinya keinginan (berupa benda dan cara-cara pemenuhan kebutuhan). Obyek instink dapat disubstitusikan hingga menemukan yang cocok.
o Pendorong (penggerak) : kekuatan instink yang tergantung pada intensitas kebutuhan.
Flrksibilitas manusia dikarenakan adanay pemindahan energi dari satu obyek ke obyek lainnya. Pemindahan obyek ini menyebabkan adanay derivat instink. Macam instink :
· Instink hidup
Berfungsi untuk mempertahankan ras individu agar tetap hidup. Contoh : makan, minum, seksual. Bentuk energi yang dipakai adalah libido.
· Instink mati
Instink destruktif dimana tujuan semua yang hidup adalah untuk mati. Setiap orang memiliki keinginan yang tidak disadarai untuk mati. Dorongan instingtif yang penting adalah dorongan agresif (perusakan diri yang diubah dengan obyek substitusi)
- Distribusi dan Penggunaan Energi Psikis
Dinamika kepribadian terlihat ketika adanya distribusi energi psikis yagn digunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
· Mula-mula das Es memiliki semua energi dan digunakan untuk melakukan gerakan refleks dan pemenuhan kebutuhan (dikendalikan oleh Lustprinzip, penehuhan kenikamatan).
· Energi dari das Es sangat mudah berpindah dan bergerak karena ketidakmampuan mengadakan diskriminasi diantara obyek-obyek,tidak mampu membedakan khayalan subyektif dan khayalan obyektif.
· Enegi psikis yang digunakan das Ich berasal dari das Es melalui mekanisme identifikasi, yaitu mekanisme untuk membedakan dunia batin yang berada dalam khayalan dan dunia realitas yang benar-benar ada. Meknisme ini disebut dengan proses sekunder.
· Proses sekunder mampu mengurangi tegangan maka pemilihan obyek (cathexis) dilakukan oleh das Ich namun bersifat relatif, jika proses sekunder gagal memuaskan instink maka das Es akan kembali menguasai energi psikis.
· Energi psikis digunakan untuk melalukan ppsoses psikologi seperti mengamati, mengingat, ,embedakan, mengabstraksi, berpikir, pemilihan obyek yang baru (tidak langsung memuaskan kebutuhan pokok individu namun berhubungan asosiatif terhadap kebutuhan pokok individu), termasuk mengekang das Es supaya tidak bertindak impulsif (anti-cathexis).
· Ketika das Es terlalu berbahaya maka das Ich membentuk pertahanan yang terjadi secara mekanis (mekanisme pertahanan diri).
· Energi psikis digunakan oleh das Ich untuk mengintegrasikan 3 aspek kepribadian, yaitu untuk menimbulkankeselarasan batin sehingga hubungan antara pribadi dengan dunia luar dapat berlangsung dengan baik.
· Energi psikis juga didistribusikan ke das Ueber Ich dengan jalan identifikasi anak terhadap orangtuanya.
· Energi das Ueber Ich berkembang sejak masa kanak-kanak dimana orangtua mengenalkan moral dan cita-cita masyarakat kepada anak. Orangtua mengenalkan adanya hadiah (pengurangan tegangan) dan hukuman (peningkatan hukuman). Anak belajar mencocokkan tingkah lakunya dengan sanksi dan larangan. Anak mengintroyeksi keharusan moral orangtua menjadi Ich ideal.
· Perilaku yang berdasarkan das Ueber Ich seringkali bertentangan dengan impuls-impuls dari das Es.
· Das es memiliki tenaga pendorong, sedangkan das Ich dan das Ueber Ich mempergunakan energinya untuk memnuhi atau menahan tujuan instink.
· Das Ich mengontrol das Es dan das Ueber Ich supaya keduanya berfungsi sesuai dengan realita. Jika das Es yang menguasai maka perilaku individu akan impulsif, namun jika das Ueber Ich yagn terlalu mendominasi maka perilaku individu akan terlalu penuh pertimbangan moral.
· Perpindahan energi yangmenyebabkan kepribadian bersifat dinamis.
· Konflik yang timbul dapat dijelaskan berdasarkan saling pengaruh/pertentangan antara kekuatan pendorong (cathexis) dan kekuatan penahan (anti-cathexis).
-
Kecemasan dan Ketakutan
Reaksi individu terhadap ancaman adalah cemas atau takut.
· Fungsi kecemasan adalah untuk memperingatkan individu akan datangnya bahaya, isyarat das Ich harus berbuat sesuatu atau akan dikalahkan.
· Kecemasan adalah tegangan yang berasal dari luar individu. Jika kecemasan tidak mampu direduksi dengan tindakan efektif maka disebut sebagai kecemasan traumatis.
· Asal kecemasan berasal dari trauma kelahiran, ketika lahir individu dihadapkan pada tegangan-tegangan yangberasal dari luar dan tidak dapat direduksi dengan baik oleh bayi. Bayi membutuhkan lingkungan yang aman sampai das Ich mampu menguasai rangsangan lingkungan.
· Freud membagai kememasan menjadi tiga macam :
a. Kecemasan realistis
Kecemasan pokok yang berasal dari bahaya-bahaya dari luar.
b. Kecemasan neurosis
Kecemasan yang timbul karena instink tidak dapat dikendalikan dan membuat individu dihukum.
c. Kecemasan moral
Kecemasan yang diakibatkan oleh perasaan berdosa jika melakukan atau berpikir untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma yang ada. Kecemasan ini muncul pada individu yang das Ueber Ichnya berkembang dengan baik.

(Suryabrata, Sumadi. 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar